Pages

07 November 2008

Saat Untuk Menikmati Caladium

Pertanyaan yang sering sekali saya dengar yang biasa dilontarkan setelah melihat cara perawatan caladium adalah kapan bisa menikmatinya kalau harus diletakkan didalam sungkup? (he..he.. sorry ya mas Kelik, saya dapat ide untuk mosting masalah ini setelah dapat sms dari mas). Pertanyaan yang saya sendiri juga pernah lontarkan pada saat awal2 belajar budidaya caladium.
Yang paling gampang jawabannya sih mungkin begini yah : emang caladium mintanya seperti itu mau gimana lagi…tapi kira2 kalau dijawab seperti itu masih ada yang mau beli caladium ga ya?
Sebetulnya caladium juga tidak selamanya harus ada didalam sungkup. Setelah besar kita bisa saja menaruhnya diudara terbuka, walaupun pasti kondisinya tidak akan sebagus yang didalam sungkup. Selama masih kecil caladium memang sebaiknya disungkup unuk mempercepat pertumbuhannya, selain itu caladium yang sudah besar akan bisa lebih beradaptasi diudara terbuka, lagipula kalau yang sudah besar ditaruh luar trus mati juga kan sudah ninggalin anak (umbi maksudnya, dorman), kalau yang kecil mati kan cuma ninggalin potnya hwekeke….
Saya pribadi, setelah sekian lama memelihara caladium akhirnya sampai pada tahapan bahwa kenikmatan yang didapat bukan dari karena bisa melihatnya setiap saat tapi dari saat kita bisa memelihara si caladium sampai mencapai kondisi tertentu. Daun bisa gedhe, bisa banyak, bisa bagus, bisa bikin orang lain yang lihat geleng2…
Akan lebih puas lagi sebetulnya kalau kita bisa memiliki caladium yang perfect dan bisa dilihat setiap saat. Kalau kita ingin bisa begini, buat aja sungkup tapi yang dari kaca. Yang dulunya pernah pelihara ikan dan punya aquarium bekas bisa dimanfaatkan. Kalau tidak kita bikin aja greenhouse model dome yang dikasih alat supaya kalau siang hari bisa berkabut atau mungkin juga dikasih sprinkle, tapi jangan tanya saya model persisnya seperti apa karena saya sendiri biarpun kepingin tapi belum bisa buat, ga ada duitnya….
Sebetulnya sungkup ga mutlak diperlukan, selama kita bisa menjaga kelembapan disekitar si caladium. Pemberian tatakan yang diisi air dibawah pot caladium akan membantu terjaganya kelembapan dengan syarat jangan diletakkan ditempat yang berangin sehingga penguapan tidak hilang.
Sungkup juga ga selamanya harus tertutup rapat, setelah sore atau sungkup sudah ga kena sinar matahari dan suhu didalam sungkup sudah sama dengan suhu diluar kita bisa membuka tutupnya dan menikmati keindahan si sayap bidadari....

02 November 2008

Perbanyakan Caladium

Cara perbanyakan caladium yang paling banyak dilakukan adalah dengan cara cacah umbi, walaupun ada juga yang dilakukan dengan cara memisah anakan, dari biji dan kultur jaringan. Saya sendiri melakukan cacah umbi untuk mendapatkan bibitan dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lumayan cepat. Berikut teknik cacah umbi yang dilakukan ditempat saya.


Umbi yang sudah dicuci bersih dipotong-potong dan direndam dalam larutan fungisida selama 10-15 menit kemudian dikering anginkan.





Umbi diatur didalam pot yang sudah diberi media pasir basah (pasir sungai/coarse river sand). Dari beberapa referensi yang saya baca, tidak perlu untuk menutup cacahan umbi ini dengan media, tapi saya sendiri menutupnya dengan pasir tipis2 saja.


Pot ditutup dengan plastik bening, saya meletakkannya ditempat yang terkena sinar matahari langsung, ini alasan saya kenapa saya menutup cacahan umbi dengan lapisan pasir, karena katanya umbi yang baru dicacah akan mengering kalau diletakkan ditempat yang terkena sinar matahari langsung.

Setelah beberapa jam tutup plastik akan dipenuhi uap air. Umbi akan mulai keluar daun setelah 3-4 minggu.





Saya biasanya memindah hasil cacahan ini setelah berdaun 2-3 dan meletakkannya didalam sungkup.








Dari pengalaman dan skill yang saya miliki sebagai pemula didunia caladium, teknik ini tingkat keberhasilannya sangat variatif. Kadang ada yang daya tumbuhnya mencapai 80-90% ada juga yang sama sekali ga tumbuh alias busuk semua. Kalau dirata-rata mungkin sekitar 30-40% saja daya tumbuhnya. Mungkin hal ini disebabkan media yang terlalu basah, umbi yang terlalu kecil dan cacahan umbinya juga kekecilan atau sebab lainnya.
Dengan rata2 satu umbi ukuran 1,5-2 cm dicacah menjadi 30-40 bagian dan yang tumbuh 10 saja kita sudah bisa menghitung berapa keuntungan yang akan kita dapatkan. Dalam waktu satu tahun (6 bulan pemeliharaan dari bibit sampai ukuran umbi cukup besar, yang 6 bulan lagi dari pencacahan sampai siap jual), keuntungan kita bisa 10x lipat (kalau bisa laku semua). Bank mana yang mau ngasih bunga 1000% dalam waktu setahun?
Saran saya kalau kita masih belajar sebaiknya umbi kita cacah menjadi 4-8 bagian saja jangan terlalu kecil, kemungkinan tumbuhnya lebih besar. Tapi namanya manusia biasanya inginnya langsung dapat yang banyak he..he..kalau masalah itu seh saya serahkan ke pribadi yang mau memperbanyak saja….

Ini gambar rak tempat saya mendormankan caladium, tapi kalau pas hujan2an sedih banget... ga dorman2 malah tumbuh daun terus. Yang paling dekat itu pot yang berisi cacahan umbi, jauhan dikit pot cacahan yang sudah ditumbuhi ‘semak belukar’ rumput. Contoh budidaya yang ga bagus, karena kepingin cepat mindah, cacahan baru tumbuh 1-2 biji sudah keburu dibuka tutupnya buat mindah. Buka tutup terus lama2 malas nutupnya akhirnya cacahan yang lain jadi lambat tumbuhnya. Mau dibuang sayang karena kadang setelah beberapa bulan masih ada yang baru tumbuh makanya dibiarkan menyemak belukar….

Thanks to Agus ‘Jenggot’ Kariyanto n Dedy ‘ Napi’ Muryanto yang sudah banyak bantuin saya pada saat awal2 saya belajar budidaya caladium….

30 October 2008

Sungkup Untuk Caladium

Dari pengalaman memelihara caladium selama ini, tanaman yang satu ini sebetulnya mudah sekali perawatannya. Saya tidak pernah menggunakan pupuk dalam pemeliharaannya juga hampir tidak pernah ada gangguan penyakit.
Media yang diminta juga tidak pilih2. Saya menggunakan campuran pupuk kandang, cocopeat dan arang sekam (sekam biasa juga ga masalah) dengan perbandingan yang sama.
Kalau pas ada pasir sungai ditambahkan juga bagus. Ada akar pakis bekas bongkaran anthurium mau dicampurkan juga ok. Pokoknya ga manja deh. Seandainya pas semua bahan ga ada trus kita gali tanah dihalaman juga boleh he..he..
Yang jadi masalah adalah bagaimana kita bisa menampilkan caladium ini dengan sempurna, kompak dan berdaun banyak. Banyak orang yang memelihara caladium mengeluh karena daunnya cuma bisa bertahan 1 atau 2 saja.
Caladium membutuhkan kelembapan tinggi dan sinar matahari yang cukup supaya warna bisa tampil dan daun bisa banyak, khususnya yang jenis dari Thailand. Untuk menyiasati ini cara yang paling gampang adalah dengan cara membuatkan sungkup.
Dengan meletakkan caladium didalam sungkup kita bisa mempertahankan kelembaban udara. Ditempat saya sungkup dinaungi paranet putih (biasanya untuk tembakau, menyerap panas sekitar 15%) yang didobel dua, jadi sinar matahari masih lumayan panas.
Dengan kondisi seperti ini caladium bisa memiliki 4-6 daun untuk yang jenis daunnya memang sedikit dan 6-8 daun untuk type yang berdaun lebat. Penyiraman saya lakukan 3-4 hari sekali, disiram sampai kenyang bukan sekedar basah, terus ditutup lagi. Kalau mau menikmati gpp dibuka sampai 1-2 hari tapi jangan sering2, kalau keseringan dibuka ya sama aja kaya ga disungkup.
Untuk caladium yang masih kecil pertumbuhan didalam sungkup lebih cepat daripada yang ditaruh udara terbuka.

Dibawah ini gambar2 caladium beserta 'rumahnya'.....



Aquarium bekas juga bisa dimanfaatkan, tinggal menambah tutup plastik diatasnya. Caladium tetap prima kondisinya, kita juga bisa setiap saat menikmati keindahannya.....